keinginan adalah sumber penderitaan

malam ini aku kembali di kegiatan ku sepeti biasa yaitu mengetik kata demi kata untuk dijadikan rangkaian kalimat yang aku harap tak ada satupun manusia memahami apa artinya. capek capek dan capek begitulah keadaan ku saat ini di depan monitor yang tak pernah berhenti menampilkan semua isi dunia. tertawa pun rasanya enggan ketika sang waktu kembali mengingatkanku bahwa di esok hari aku harus kembali bekerja demi menghidupi kebutuhan hidup yang tak pernah cukup. keinginan terus bermunculan seiring dengan majunya jaman tapi apakah aku harus siap sedia menghadapi derasnya arus modernitas yang aku tak tahu kapan semua ini akan berhenti.
biarlah sang waktu yang akan menunjukan apa yang selama ini aku inginkan.

1 komentar:

  1. apo dio kk... yg di tulis ini....

    " anda bertanya aa' menjawab dan.... anda bingung "

    BalasHapus